Sekompok Mahasiswa Gelar Untuk Rasa di Kejati, Andi Qadri Ungkap Dugaan Ada Oknum 'Raup Keuntungan' dari Kasus Bansos Dumai 2013 -->

News

Sekompok Mahasiswa Gelar Untuk Rasa di Kejati, Andi Qadri Ungkap Dugaan Ada Oknum 'Raup Keuntungan' dari Kasus Bansos Dumai 2013

Sabtu, 07 September 2024, 6:07 PM



ONLINERIAU.COM - Aksi unjuk rasa sekolompok Mahasiswa di depan Kantor Kejaksaan Tinggi (Kejati) Riau dengan tujuan menuntut dan mengusut tuntas persoalan Bansos 2013, karena diduga melibatkan Walikota Dumai, tentu menjadi tanda tanya bagi banyak pihak, khususnya Masyarakat Kota Dumai itu sendiri. 


Andi Qadri selaku tokoh pemuda sekaligus alumni aktivis mahasiswa dari Kota Dumai berkomentar. Disampaikan Andi Qadri, menyampaikan pendapat dimuka umum adalah sebuah hak yang dilindungi oleh Undang-Undang di Negara Kesatuan Republik Indonesia. Namun perlu yang dipertanyakan tujuan dari aksi demostrasi yang terjadi beberapa hari yang lalu di Kantor Kejati Riau tersebut, Kamis lusa (5/9/2024). 


"Desakan pengusutan kasus Bansos dengan tendensius akibat dugaan keterlibatan Walikota Dumai ini tujuannya kemana. Kita bingung, kawan kawan ini keinginannya sebenarnya seperti apa. Kalau peduli terhadap kasus ini, kita sangat apresiasi. Jika mereka minta persoalan ini diproses, kita pikir semua sepakat bahwa hari ini aparatur penegakan hukum sudah bekerja maksimal dan profesional dengan langkah langkah konkrit yang telah dilakukan sampai hari ini, tapi yang buat kawan kawan ini tidak puas, saya masih bingung," ucap Andi Qadri seraya mempertanyakan aksi demonstasi tersebut, Sabtu (7/9/2024). 


Ditambahkannya, wajar ia menduga bahwa aksi yang dilakukan oleh kawan kawan mahasiswa dari Pekanbaru ini tujuannya bukan untuk persoalan Bansos secara keseluruhan. Namun, menitikberatkan persoalan ini terhadap dugaan keterlibatan H Paisal selaku Walikota Dumai dan tentunya adalah sebuah pemikiran yang menyimpang dalam persoalan hukum.


"Saya pikir seseorang dihukum atas perbuatan yang dia lakukan, bukan karena hari ini dia adalah siapa, aparat penegak hukum sudah bekerja profesional, jangan di diskreditkan. Jangan sampai digiring giring, jika H Paisal tidak terlibat berarti aparatur penegak hukum tidak bekerja," tegasnya. 


Andi Qadri juga menyampaikan, jika tuntutannya untuk mengusut semua yang terlibat dalam dugaan kasus Bansos, mungkin dapat diterima. 


"Tapi ini judulnya, usut kasus Bansos karena diduga Walikota Dumai terlibat, ini kan salah. Jadi muncul pertanyaan, emang kalau Walikota Dumai tidak terlibat kasus ini tidak di usut tuntas. Pemikiran pemikiran begini kan, bisa muncul kalau konotasi bahasa yang digunakan oleh kawan kawan mahasiswa dari Pekanbaru begitu dan ini tentu adalah pemikiran yang bisa menghambat kemajuan kita semua," tukas Andi Qadri, yang juga demisioner Sekretaris Umum HMI Badko Riau Kepri 2021 - 2023 ini memaparkan. 


Lanjutnya, Andi Qadri menegaskan ia sebagai pemuda dan alumni mahasiswa Dumai mendukung penuh aparatur penegak hukum bekerja profesional dalam upaya penyelesaian kasus dugaan Bansos 2013 di Kota Dumai. 


"Silahkan, kawan kawan dari luar Kota Dumai mempelajari persoalan ini dengan lebih baik. Kami pemuda dan mahasiswa Kota Dumai juga tidak tidur. Kami juga mengerti mana baik dan buruk sebuah persoalan untuk daerah kami sendiri, minimal koordinasi atau coba pelajari kasusnya dengan kami mahasiswa atau pemuda yang ada di kota Dumai, jika memang tujuannya ingin menyelesaikan kasus Bansos 2013 tersebut. Jangan malah tendensiusnya bawa bawa nama Walikota Dumai," ujarnya menegaskan. 


Terakhir disampaikan Andi Qadri, saat ini dalam proses pelaksanaan Pilkada Serentak 2024, yang mana H Paisal merupakan salah satu kandidat Walikota Dumai yang akan bertarung kembali. 


"Demi terwujudnya pemilu damai dan positif di Kota Dumai, sebagai pemuda dan mahasiswa di Dumai, kami tak ingin sampai ada oknum oknum yang coba mencari keuntungan untuk kepentingan pribadi atau menjadikan persoalan seperti ini. Ini cara yang yang keji upaya menjatuhkan H Paisal," pungkasnya mengakhiri. (*) 


Sumber: Andi Qadri






TerPopuler