ONLINERIAU.COM - Identitas temuan mayat perempuan yang gegerkan warga Kota Dumai terungkap, diduga dibunuh oleh suami dan dua orang anaknya yang masih remaja.Mayat wanita yang diketahui bernama Kartini (41) itu ditemukan dalam keadaan dibungkus karung, Jumat (25/8/2023) lalu.
Karung berisi mayat korban ditemukan di pinggir parit yang berada di bawah jembatan, tepatnya di Jalan Akasia, Kelurahan Bukit Kapur, Kecamatan Bukit Kapur, Kota Dumai.
Bergerak cepat, usai mengantongi identitas Kartini (41), Polres Dumai kini telah menahan dua pelaku yang diduga ikut terlibat dalam pembunuhan berencana. Sementara seorang pelaku lagi yang diduga terlibat tengah diburu Polisi.
Dijelaskan Kapolres Dumai AKBP Dhovan Oktavianton, S.H, S.I.K, M.Si didampingi Kasat Reskrim Polres Dumai AKP Bayu Ramadhan Effendi, S.T.K, S.I.K, M.H, hingga kini Polisi masih memburu suami korban yang diduga merupakan pelaku utama dalam pembunuhan sadis tersebut.
"Berdasarkan keterangan kedua anak korban dan barang bukti yang ditemukan didapatkan keterangan, bahwa anak tiri korban melakukan dugaan tindak pidana pembunuhan berencana atau pembunuhan terhadap korban Kartini bersama ayahnya," ungkap Kapolres Dumai menegaskan.
Dari hasil pemeriksaan awal, terungkap anak tiri korban dan suami korban telah melakukan pembunuhan berencana dengan memukul korban. Mirisnya, korban dipukul berulang kali menggunakan martil hingga tewas.
"Anak tiri dan suami korban melakukan dugaan tindak pidana pembunuhan berencana atau pembunuhan dengan cara memukul korban menggunakan dua buah martil hingga korban tidak bernyawa. Kemudian keduanya membungkus korban menggunakan karung goni, karpet kain dan mengikat korban dengan tali," jelasnya.
Selanjutnya suami, anak tiri dan anak kandung korban membuang mayat korban di lokasi yang menjadi tempat ditemukannya mayat korban.
Polisi masih belum bisa memastikan motif suami dan kedua anaknya nekat membunuh korban. Sebab, polisi masih memburu suami korban yang kabur setelah kejadian.
Namun terdapat indikasi terkait masalah kekerasan dalam rumah tangga. Kedua pelaku mengaku dendam kepada korban karena sering dimarahi dan dipukul oleh korban. (*)