ONLINERIAU.COM, PEKANBARU - Dalam rangka meningkatkan security awareness pekerja dan mitra kerja, PT Kilang Pertamina Internasional (PT KPI) Refinery Unit (RU) Dumai bekerjasama dengan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Pusat menggelar Sosialisasi Peraturan Nomor 3 tahun 2020 serta asesmen sistem pengamanan, Selasa (23/08) di Gedung Balai Pertemuan Sasana Mitra (BPSM) Komplek Perumahan Pertamina Bukit Datuk.
Peraturan BNPT Nomor 3 tahun 2020 itu sendiri berkaitan dengan pedoman perlindungan sarana prasarana objek vital yang strategis dan fasilitas publik dalam pencegahan tindak pidana terorisme.
Hadir langsung pada kegiatan tersebut Pjs. General Manager RU II, Khabibullah Khanafie beserta jajaran tim manajemen RU II, Direktur Perlindungan BNPT, Brigadir Jenderal Polisi Drs. Imam Margono, Kasubdit Pengamanan Objek Vital dan Transportasi BNPT, Kolonel Marinir Wahyu Herawan, M.Sc, Kasi Pengamanan Objek Vital BNPT, AKBP Zulkifli, S.Ag., SH, Kasi Pengamanan Transportasi BNPT, Yacobus Tri Raharjo, SE., M.I.A, serta tim asesor dari BNPT Pusat dan segenap pekerja dan mitra kerja PT KPI RU Dumai.
Rangkaian kegiatan Bersama BNPT ini rencana akan digelar mulai hari Selasa (23/08) hingga Kamis (25/08) mendatang, dengan rangkaian kegiatan mulai dari sosialisasi, tinjauan lapangan hingga review dan evaluasi.
Dalam sambutannya, Khanafie mengucapkan selamat datang kepada rombongan Direktur Perlindungan BNPT Pusat untuk mensosialisasi dan Asesmen sistem perlindungan di PT KPI RU Dumai serta mengingatkan kepada para Peserta akan pentingnya mengikuti kegiatan sosialisasi tersebut.
“Sosialisasi ini sangat penting untuk diikuti mengingat status PT KPI RU Dumai yang termasuk dalam Objek Vital Nasional (Obvitnas), dimana jika terjadi gangguan maka akan menyebabkan kerawanan dalam aspek suplai energi nasional, yang akan berefek domino bagi aspek-aspek lainnya,” ujar Khanafie.
Dirinya berharap dengan adanya kegiatan sosialiasi ini dapat meningkatkan kesadaran aspek pengamanan kepada seluruh fungsi untuk berperan aktif meminimalisir Ancaman Gangguan Hambatan dan Tantangan (AGHT) di lingkungan PT KPI RU Dumai agar dapat tercipta suasana kerja yang aman dan nyaman sesuai dengan ketentuan Perusahaan.
Pada kesempatan yang sama, Imam Margono menerangkan bahwa kegiatan sosialisasi ini merupakan tugas yang diamanatkan pemerintah kepada BNPT dalam rangka penanggulangan terorisme.
Ia menambahan bahwa pentahapan radikalisasi dimulai dari keberadaan kelompok-kelompok kecil yang tidak terafiliasi dengan kelompok teror namun membangun ketertarikan ideologi _(ideological engagement),_ hingga kemudian menumbuhkan fase radikalisasi dan mengglorifikasi kegiatan-kegiatan yang menjadi katalisator bagi individu-individu untuk bergabung ke dalam kelompok teror.
"Jadi kelompok-kelompok kecil ini berperan di sisi hulu yang akhirnya bermuara pada kelompok teror di hilir. Pergerakan organisasi dilaksanakan melalui beberapa tahapan, diantaranya adalah _framing, mobilizing, dan decision making_," terang Imam Margono.
Dirinya berharap dengan adanya _pre-assessement_ serta saran dan perbaikan, bisa meningkatkan _self confidence_, sehingga hasil asesmen ini nantinya bisa bermanfaat dan dapat diterapkan untuk kemajuan Perusahaan.
Kegiatan sosialisasi ini kemudian dilanjutkan dengan pemaparan oleh Section Head Security, Flanzi Delefisko, terkait pengamanan di PT KPI RU Dumai. Kemudian dilanjutkan oleh Yacobus Tri Raharjo mengenai Trend Terorisme Global dan Nasional, AKBP Zulkifli mengenai Strategi Pencegahan Radikal Terorisme, dan ditutup dengan pemaparan oleh Kolonel Marinir Wahyu Herawan mengenai Pelindungan Sarana Prasarana Objek Vital yang Strategis dan Mitigasi Tindak Pidana Terorisme.
Peraturan BNPT Nomor 3 tahun 2020 itu sendiri berkaitan dengan pedoman perlindungan sarana prasarana objek vital yang strategis dan fasilitas publik dalam pencegahan tindak pidana terorisme.
Hadir langsung pada kegiatan tersebut Pjs. General Manager RU II, Khabibullah Khanafie beserta jajaran tim manajemen RU II, Direktur Perlindungan BNPT, Brigadir Jenderal Polisi Drs. Imam Margono, Kasubdit Pengamanan Objek Vital dan Transportasi BNPT, Kolonel Marinir Wahyu Herawan, M.Sc, Kasi Pengamanan Objek Vital BNPT, AKBP Zulkifli, S.Ag., SH, Kasi Pengamanan Transportasi BNPT, Yacobus Tri Raharjo, SE., M.I.A, serta tim asesor dari BNPT Pusat dan segenap pekerja dan mitra kerja PT KPI RU Dumai.
Rangkaian kegiatan Bersama BNPT ini rencana akan digelar mulai hari Selasa (23/08) hingga Kamis (25/08) mendatang, dengan rangkaian kegiatan mulai dari sosialisasi, tinjauan lapangan hingga review dan evaluasi.
Dalam sambutannya, Khanafie mengucapkan selamat datang kepada rombongan Direktur Perlindungan BNPT Pusat untuk mensosialisasi dan Asesmen sistem perlindungan di PT KPI RU Dumai serta mengingatkan kepada para Peserta akan pentingnya mengikuti kegiatan sosialisasi tersebut.
“Sosialisasi ini sangat penting untuk diikuti mengingat status PT KPI RU Dumai yang termasuk dalam Objek Vital Nasional (Obvitnas), dimana jika terjadi gangguan maka akan menyebabkan kerawanan dalam aspek suplai energi nasional, yang akan berefek domino bagi aspek-aspek lainnya,” ujar Khanafie.
Dirinya berharap dengan adanya kegiatan sosialiasi ini dapat meningkatkan kesadaran aspek pengamanan kepada seluruh fungsi untuk berperan aktif meminimalisir Ancaman Gangguan Hambatan dan Tantangan (AGHT) di lingkungan PT KPI RU Dumai agar dapat tercipta suasana kerja yang aman dan nyaman sesuai dengan ketentuan Perusahaan.
Pada kesempatan yang sama, Imam Margono menerangkan bahwa kegiatan sosialisasi ini merupakan tugas yang diamanatkan pemerintah kepada BNPT dalam rangka penanggulangan terorisme.
Ia menambahan bahwa pentahapan radikalisasi dimulai dari keberadaan kelompok-kelompok kecil yang tidak terafiliasi dengan kelompok teror namun membangun ketertarikan ideologi _(ideological engagement),_ hingga kemudian menumbuhkan fase radikalisasi dan mengglorifikasi kegiatan-kegiatan yang menjadi katalisator bagi individu-individu untuk bergabung ke dalam kelompok teror.
"Jadi kelompok-kelompok kecil ini berperan di sisi hulu yang akhirnya bermuara pada kelompok teror di hilir. Pergerakan organisasi dilaksanakan melalui beberapa tahapan, diantaranya adalah _framing, mobilizing, dan decision making_," terang Imam Margono.
Dirinya berharap dengan adanya _pre-assessement_ serta saran dan perbaikan, bisa meningkatkan _self confidence_, sehingga hasil asesmen ini nantinya bisa bermanfaat dan dapat diterapkan untuk kemajuan Perusahaan.
Kegiatan sosialisasi ini kemudian dilanjutkan dengan pemaparan oleh Section Head Security, Flanzi Delefisko, terkait pengamanan di PT KPI RU Dumai. Kemudian dilanjutkan oleh Yacobus Tri Raharjo mengenai Trend Terorisme Global dan Nasional, AKBP Zulkifli mengenai Strategi Pencegahan Radikal Terorisme, dan ditutup dengan pemaparan oleh Kolonel Marinir Wahyu Herawan mengenai Pelindungan Sarana Prasarana Objek Vital yang Strategis dan Mitigasi Tindak Pidana Terorisme.