DUMAI – Sebanyak 6 dari 7 Pimpinan Anak Cabang Partai Hati Nurani Rakyat (PAC Hanura) menyatakan pengunduran diri serentak. Pasca diketahui penetapan dan perubahan struktur kepengurusan Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Hanura masa bakti 2020 – 2025, yang sebelum dipimpin Hj.Jufrida, SE.
Tampak sejumlah pengurus 6 PAC Hanura se-Kota Dumai yang menyatakan kompak untuk pengunduran diri, Senin, 31/8/2020. Dihadiri 6 PAC Hanura yakni PAC Dumai Barat, PAC Dumai Timur, PAC Medang Kampai, PAC Dumai Selatan, PAC Bukit Kapur dan PAC Sungai Sembilan, di Kediaman Ketua DPC Hanura Dumai Jufrida, Kelurahan Purnama, Kecamatan Dumai Barat.
Sebanyak 10 pengurus akar rumput Hanura Dumai ini sepakat menyatakan keluar dari kepengurusan yakni Ketua PAC Dumai Timur Idris, Ketua PAC Dumai Barat Syamsi Aulia beserta Sekretarisnya M. Firdaus, Ketua PAC Bukit Kapur Siti Nurhayati beserta Sekertarisnya Robi. Ketua PAC Medang Kampai Tarmizi beserta Sekretarisnya Nuri Maulida dilakukan secara simbolis dengan pelepasan atribut Partai Hanura.
Selanjutnya Dumai Selatan, Ketua PAC Geby Alin berhalangan hadir dan diwakili Sekretarisnya Andi Agusti. Terakhir Sungai Sembilan, hanya Sekretaris PAC saja yang menyatakan mundur yakni Eka Irianti dan Ketua PAC Nayan, belum diketahui sikap yang sama dengan rekan-rekannya. Sedangkan, PAC Dumai Kota yang diketuai Budi, tampak tidak hadir dan juga jajaran kepengurusannya.
Baca Juga: Teka Teki Dah Terjawab, Akhirnya 'Sang Perantau' Delyuzar Syamsi Berlayar dengan Eko Suharjo di Pilkada Dumai
Ketua PAC Dumai Timur Idris, menjelaskan bahwa keputusan untuk mundur ini berawal dari kekecewaan jajaran pengurus akar rumput yang tiba-tiba ada pergantian pucuk pimpinan.
“Kami terkejut, kok tiba-tiba ada pergantian pimpinan Hanura Dumai. Padahal, kami sedang mempersiapkan Muscab (Musyawarah Cabang, red),” kata Ketua PAC Dumai Timur.
Hal senada juga disampaikan Ketua PAC Dumai Barat Aulia Syamsi, perubahan struktur kepengurusan DPC Hanura Dumai berakhir pada 31 Oktober 2021. Ia juga mengakui, bahwa adanya perintah DPP dan DPD Hanura Riau untuk menggelar Muscab DPC Dumai.
Aulia Syamsi menambahkan, Penetapan hasil Musyawarah Daerah (Musda) DPD Partai Hanura Provinsi Riau, Sabtu, 7/3/2020 lalu, dan berakhirnya masa kepengurusan ditingkat Kabupaten/ Kota, maka seluruh DPC Hanura se-Kabupaten Riau akan menggelar pemilihan pucuk pimpinan yang baru.
Baca Juga: Memiliki Hubungan Emosional yang Baik di Pusat, Nama Petria Naspita Mulai 'Dilirik'
“Kami tahu dari KPU, bahwa Ibu Jufrida bukan Ketua DPC Hanura Dumai lagi dan digantikan posisinya oleh Takbir. Intinya kami sangat kecewa dan ini merupakan tindakan yang semena-mena,” imbuh Aulia.
Takbir yang sebelumya menjabat Sekretaris DPC Hanura Dumai, dikabarkan sudah mengantongi Surat Keputusan (SK) sebagai Ketua DPC Hanura Dumai periode 2020 – 2025 yang ditandatangani oleh DPP.
Uniknya, pergantian pucuk pimpinan besutan Oesman Sapta Odang ini tanpa melalui mekanisme. Pengelaran Muscab Hanura Dumai yang sudah terbentuk struktur kepanitian ini, diakui tertunda pelaksanaannya akibat wabah virus corona (Covid-19). Selain DPC Hanura Dumai, hampir seluruh DPC se-Provinsi Riau mengalami hal yang sama.
Wakil Ketua DPD Hanura Riau Efrizal, ketika dikonfirmasi, Sabtu, 29/8/2020, membenarkan adanya pergantian kepengurusan DPC Hanura Dumai.
“Hanura Dumai sekarang diketuai Takbir dan SK nya sudah keluar per tanggal 4 Agustus 2020,” kata Wakil Ketua DPD Hanura Riau.
Baca Juga: Pemprov Belum Ungkap Nama Yang Diusulkan Untuk Plt Bupati Bengkalis
Ketua PAC Bukit Kapur Siti Nurhayati, juga mengungkapkan kekecewaannya dengan pergantian dan perubahan struktur partai tanpa digelar Muscab. Sebagai pemilik suara dalam pemilihan calon ketua yang baru, Siti Nurhayati menjelaskan bahwa hampir seluruh PAC Hanura se-Kota Dumai masih tetap menginginkan Jufrida memimpin Hanura Dumai 5 tahun kedepan.
“Enam PAC se-Kota Dumai, kami telah sepakat untuk meminta Ibu Jufrida pimpin kembali Hanura Dumai. Anehnya, tiba-tiba pucuk pimpinan sudah berganti dan malahan kami tahunya dari KPU, “bebernya.
Terkait dukungan Hanura di Pilkada Dumai yang diberikan kepada pasangan Eko Suharjo – Syarifah, Siti Nurhayati menyatakan tidak ada kaitannya walaupun Bakal Calon Walikota dan Wakil Walikota Dumai 2021-2025 yang diusung bukan berasal dari kader Hanura.
“Kami tidak ada masalah yang diusung oleh DPP di Pilkada Dumai. Intinya, kami sepakat menyatakan mundur dari kepengurusan dan ini merupakan hal yang paling buruk dalam berdemokrasi,” pungkasnya.
Penulis: Edriwan