PantauNews.co.id - NASA menyampaikan supermoon terakhir tahun 2020 akan muncul di langit pada Kamis (7/5), pukul 6.45 EDT atau pukul 17.45 WIB. Ukuran supermoon diperkirakan 7 persen lebih besar dan 15 persen lebih cerah dari bulan purnama biasanya.
Teropong dan teleskop tidak secara khusus diperlukan, tetapi alat ini dapat memberi pandangan yang lebih jelas dan detail lebih banyak tentang bulan.
Melansir CNET, istilah supermoon merujuk pada posisi bulan purnama yang terjadi dekat perigee syzygy, yang berarti bahwa bulan berada pada titik terdekat dengan Bumi. Supermoon tampak lebih besar daripada bulan purnama biasa.
Bulan 'pink' pada bulan April lalu adalah yang terbesar tahun ini, tetapi bulan Mei diperkirakan sama indahnya.
"Bulan akan muncul penuh selama sekitar tiga hari sekitar waktu ini, dari Selasa malam hingga Jumat pagi," kata NASA dalam rilisnya.
Waktu terbaik untuk menikmati pemandangan supermoon adalah saat matahari terbenam. Anda cukup berdiri berlawanan dari matahari untuk melihat bulan terbit.
Jika awan menghalangi saat menikmati supermoon, Anda masih dapat menyetel secara daring Virtual Telescope Project's dari Roma, Italia. Supermoon penuh berikutnya tidak akan datang sampai akhir April di 2021.
Melansir Live Science, bulan purnama yang akan berada di konstelasi Libra secara teknis hanya akan berlangsung sesaat. Itu akan terjadi pada 06:45 EDT (1145 GMT) pada hari Kamis (7/5), ketika sisi bulan yang menghadap Bumi sepenuhnya diterangi oleh matahari.
Purnama pada bulan Mei dikenal sebagai purnama bunga. Penamaan itu mengingat pada bulan Mei bunga liar dan taman bermekaran di seluruh belahan bumi utara.
Bulan bunga adalah yang terakhir dari empat bintang yang menerangi langit malam pada tahun 2020. Supermoon minggu ini akan menjadi suguhan bagi para pengamat langit karena akan 15 persen lebih terang dari bulan purnama yang biasa.
Biasanya, bulan purnama berukuran sekitar 31 busur menit (lebar 0,52 derajat) dan pada 7 Mei bulan akan menjadi 33 menit busur (0,55 derajat).
Suber:CNNindonesia.com