Jakarta (PantauNews.co.id) - Virus corona alias Covid-19 membuat seluruh dunia, termasuk Indonesia, mengalami kepanikan dan kerugian besar. Banyak perusahaan dan sarana pendidikan memilih berkegiatan dari rumah. Namun di balik itu, virus corona membawa dampak positif yang mampu mengubah pola hidup masyarakat menjadi lebih sehat.
Dampak positif corona telah membuat hampir semua masyarakat melakukan budaya hidup bersih. Tentunya ini akan sangat baik untuk kehidupan mendatang, virus corona memang akan lebih mudah dicegah dengan pola hidup bersih.
Aktivitas mencuci tangan pun lebih sering dilakukan daripada biasanya. Hal ini ditegaskan oleh Sekretaris Satgas Covid-19 Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Dyah Waluyo. Menurut dia, aktivitas cuci tangan sudah dianjurkan sejak dahulu untuk mencegah kuman. Dan mungkin tidak seorang pun tahu benda-benda yang dipegang tersebut sudah memiliki banyak bakteri dan virus.
"Jika dikatakan apakah virus ini memberikan dampak positif, tentunya iya. Masyarakat sekarang sudah mulai peka tentang arti kesehatan. Mereka tidak lagi malas mencuci tangan, menggunakan masker, mengatur pola istirahat, dan tidur cukup, yang mungkin dahulu itu semua dianggap sepele," jelasnya.
Selain melakukan budaya bersih, kehadiran virus corona membuat masyarakat menjalankan pola hidup sehat. "Saat ini mereka lebih fokus memilih makanan sehat dan konsumsi cemilan-cemilan sehat untuk menjaga daya tahan tubuh," kata Dyah.
Saat ini banyak masyarakat yang sudah sadar pentingnya mengonsumsi buah dan sayur. Bahkan, masyarakat saat ini lebih memilih mengonsumsi obat-obatan herbal, seperti jamu dan minuman herbal lainnya.
"Dahulu empon-empon hanya dianggap sebagai bahan penyedap masakan. Sekarang dengan merebaknya Covid-19 banyak masyarakat yang mulai sadar bahwa ramuan herbal yang ada di sekelilingnya bisa lebih ampuh untuk menangkal virus, ini salah satu nilai positif juga," tegasnya.
Tidak hanya membawa perubahan baik pada pola makan, masyarakat pun kini menyadari pentingnya memberikan waktu untuk berolahraga. Seperti jogging hingga bermain olahraga yang bisa memicu otot bergerak lebih banyak dibandingkan biasanya.
"Jika dahulu banyak orang takut dengan sinar matahari, sekarang banyak orang berlomba-lomba mencari sinar matahari untuk berjemur. Masyarakat sekarang sudah tahu bahwa sinar matahari itu menyimpan banyak manfaat, seperti vitamin D yang mampu mencegah infeksi pada tubuh," ungkap Dyah.
Tidak hanya membawa perubahan pada pola hidup sehat saja, wabah virus corona pun memberikan nilai positif bagi psikologi, salah satunya mempererat hubungan dengan keluarga.
Psikolog Emeldah dari Ikatan Psikologi Klinis Indonesia mengungkapkan, saat-saat di rumah untuk mencegah persebaran Covid-19 bisa jadi saat yang tepat untuk mendapatkan waktu bersama keluarga yang sering hilang karena kesibukan sehari-hari.
"Dengan adanya work from home (WFH) kita bisa ambil nilai positifnya, yaitu bisa lebih akrab dengan keluarga. Memang terkadang bisa jadi berantem, tapi wajarlah namanya di rumah 24 jam. Yang penting kita punya kiat-kiatnya," jelasnya.
Emeldah menambahkan, dengan saling terhubung dengan anggota keluarga, masyarakat tetap bisa menjaga kesehatan psikis pada saat kondisi krisis seperti ini. Di sisi lain, nilai positifnya bisa saling menguatkan satu sama lain.
"Kita sebarkan hal positif, hal yang bisa membuat kita lebih semangat," kata Emeldah.
Perubahan pola hidup masyarakat di tengah merebaknya wabah corona juga dinilai positif oleh pengamat sosial politik Ubedilah Badrun. Menurut dia, adanya pembatasan untuk berkegiatan di luar rumah memang baik memutus persebaran corona.
"Adanya perubahan pola masyarakat yang seakan takut keluar rumah, lebih sering mengonsumsi sayur dan buah itu merupakan bentuk dari kekhawatiran," jelasnya.
Sumber: Sindonews.com