(PantauNews.co.id) – Pemerintah Kota Dumai yang saat ini sedang melakukan pendataan masyarakat yang terdampak Covid-19. Walikota Dumai Zulkifli AS menyebutkan saat Rapat Koordinasi dan Pemutakhiran Data Masyarakat yang terdampak akibat kebijakan pemutusan mata rantai Covid-19, Selasa, (14/04/2020) di Gedung Sri Bunga Tanjung, pendataan sudah valid dan ada sekitar 20 ribu KK akan mendapat bantuan senilai Rp.500 ribu hingga Rp.600 Ribu secara stimulan selama 3 bulan.
Kepala Dinas Sosial Hasan Basri juga menyebutkan sudah menginstruksikan kepada tim dilapangan untuk mulai mendata masyarakat yang terdampak secara ekonomi akibat COVID-19, dan diharapkan Ketua RT juga nantinya akan mendata masyarakat yang terdampak secara ekonomi secara menyeluruh tanpa ada tebang pilih.
Jeritan masyarakat akibat pandemi Covid-19 di Kota Dumai, hal ini banyak lapisan masyarakat terimbas dengan memberlakukan status darurat siaga antisipasi penyebaran virus corona di Kota Dumai. Melalui Camat dan Lurah, mengintruksi Ketua RT melakukan pendataan masyarakat yang terimbas dampak ekonomi.
Nah, dari disini, seluruh Ketua RT memiliki peranan penting dalam melakukan pendataan. Namun, sebagian publik masih meragukan dengan indepedensi Ketua RT. Tebang pilih dan dugaan memanfaat moment bantuan ini sangat sensitif dan unsur subyekfitas faktor kekeluargaan dan kedekatan yang akan menjadi kecemburuan publik.
Bagaimana kita mengawasi aliran bantuan yang hampir sangat dibutuhkan masyarakat ?
Ada sekitar 20 Ribu KK yang akan disalurkan melalui dana APBD Dumai, APDB Provinsi dan maupun APBN. Jika 20 ribu dikalikan Rp.600 Ribu, total Rp. 12 Miliar dan dikalikan selama 3 bulan, jadi ada sekitar Rp.36 Miliar yang disalurkan kepada masyarakat.
Pemangkasan seluruh OPD Pemerintah Kota Dumai sebesar Rp. 100 Miliar, telah terserap 36% untuk penyaluran bantuan kepada masyarakat.
“Jangan mendata karena saudara, karena keluarga atau apapun itu yang dinilai tidak objektif, karena ini menyangkut masalah kemanusiaan. Pertanggung jawaban kita bukan hanya sebatas dunia tapi sampai akherat kelak akan kita pertanggung jawabkan. Dalam menyalurkan bantuan nanti sumbernya kita juga mendapat bantuan dari pusat, dan juga dari provinsi serta bantuan dari Pemko Dumai,” ucap Walikota Dumai saat Rapat Koordinasi dan Pemutakhiran Data Masyarakat yang terdampak akibat kebijakan pemutusan mata rantai Covid-19.
Apakah data yang diberikan seluruh Ketua RT sudah valid dan tidak ada data masyarakat yang tertinggal ?
Dampak ekomoni ini hampir dirasakan seluruh masyarkat dan segala lampisan pekerjaan dan profesi. Jika dirunut dan ditelaah, profesi wiraswasta tingkat menengah kebawah dan pekerja buruh harian paling terimbas. Disinilah tantangan tanpa tebang pilih dan profesionalisme pendataan yang nantinya harus dilakukan oleh seluruh Ketua RT dan bantuan ini nantinya dapat tepat sasaran.
Banyak terjadinya penurunan pendapatan dan bahkan terancam kehilangan mata pencarian. Anjuran dan arahan pemerintah terkait pemutusan mata rantai Covid-19, sangat dirasakan oleh seluruh lapisan masyarakat. Sejak diberlakukan status darut siaga Covid-19 di Kota Dumai, hampir terlihat terjadi kelumpuhan dan perlambatan siklus ekonomi.
Saat ini, masih minim bantuan dari kalangan pejabat, pengusaha dan perusahaan menyalurkan bantuan langsung berupa sembako dan sebagainya kepada masyarakat, khususnya yang berdampak Covid-19. Bantuan ini mungkin hanya diprioritaskan kepada yang kurang mampu.
Kelompok Menengah juga terimbas dampak Covid-19, Jadi ?
Kalangan tingkat menengah saat ini jumlahnya lebih besar ketimbang kelompok bawah. Mengapa, karena dari data yang penerima bantuan reguler dari pemerintah, diperkirakan berkisar 10% penerima bantuan seperti peserta PKH, BPNT dan sebagainya.
Berbagai sektor profesi masyarakat seperti pekerja harian, pekerja sektor informal, buruh bidang transportasi, UMKM dan lain-lainnya sangat terimbas dengan kondisi saat ini. Tingginya tingkat kebutuhan dan rendahnya pendapatan dengan kondisi saat ini, diharapkan pemerintah dapat adil dan bijaksana dalam penyaluran bantuan.
Dengan kondisi saat ini, diharapkan seluruh Ketua RT dan PSM sebagai penyambung tangan pemerintah untuk lebih seleksi dalam pendataan, sehingga jangan sampai penyaluran bantuan ini, terjadi kecemburuan sosial dimasyarakat.
Besar harapan penulis, semoga wabah yang hampir mencekam kehidupan umat manusia seluruh dunia, berlalu dan punah dimuka bumi ini. Pemutusan mata rantai virus corona, jangan sampai memutus mata pencarian masyarakat dan kelangsungan hidup manusia.
Penulis: Edriwan
Pemimpin Redaksi Grup Bersama