Dumai (PantauNews.co.id) – Dalam menyambut Hari Kartini yang diperingati setiap tanggal 21 April, sosok wanita tangguh Indonesia ini menjadi inspirasi bagi seluruh kaum hawa. Dalam bagian penutup Kartini Sebuah Biografi (1979), Sitisoemandari Soeroto mengungkapkan, “Kartini menduduki tempat khusus dalam Sejarah Indonesia Modern sebagai Ibu Nasionalisme.”
Perjuangan Kartini dikerdilkan karena banyak yang mengira ia hanya memperjuangkan hak kaum perempuan. Selain itu, nasionalisme yang digagasnya pun masih sangat konseptual dan tercerai berai dalam tiap pucuk surat sehingga sulit diterjemahkan ke dalam dunia pergerakan.Kartini sejatinya tidak pandang bulu dalam emansipasi.
Di seluruh seantero dunia, terdapat banyak wanita yang sukses menjadi pemimpin bisnis. Bahkan di banyak sektor, seperti: Politik, sciense, teknologi pun, wanita menunjukan peran yang luar biasa. Apa yang menjadi rahasia kekuatan wanita?
Menyambut Hari Kartini, Nita Ariani, S.Kep, Ns, M.Kep, P.hD (Cand) Bakal Calon Wakil Walikota Dumai 2021-2026 mengungkapkan kekagumannya dengan sosok yang tangguh seorang RA Kartini yang mampu berperan dimasa penjajahan sebelum Indonesia merdeka.
“Beliau menjadi sosok yang menginspirasi kepada diri saya. Dizaman serba teknologi ini, peranan perempuan sangat dibutuhkan. Terbukti, saat ini di Indonesia, perempuan sudah ada yang menjadi Presiden RI,” ungkap Nita Ariani yang juga Ketua BEMD, Rabu (23/04/2020) kepada awak redaksi.
Memimpin organisasi kaum perempuan Barisan Emak Militan Dumai (BEMD) yang belum genap setahun berdiri di Kota Dumai, kepemimpinan Nita Ariani dianggap mampu membawa BEMD sejajar dengan organisasi yang sudah lama eksis di Kota Dumai.
Berkat kepemimpinannya, Mak Nita yang akrab disapa ini juga berhasil membawa BEMD sebagai organisasi perempuan yang kerap menjadi garda terdepan dalam berbagai kegiatan. Sosok yang cerdas dan tangguh serta tingkat kepedulian yang tinggi, Mak Nita mampu mengorbankan waktu, pemikiran dan bahkan materi untuk membantu sesama.
Sebagai akademisi, Mak Nita masih melihat minimnya keinginan kaum perempuan untuk melanjutkan pendidikan tingkat tinggi. Menurutnya, ini mitos yang harus dihapus dalam pemikiran, bahwa perempuan nantinya akan menjadi ibu rumah tangga dan lebih banyak menghabiskan waktu di rumah mengurus suami dan anak.
“Ini mitos yang harus kita buang jauh-jauh. Sebagai ibu rumah tangga yang juga lebih cenderung mendidik anak–anak di rumah, juga membutuhkan ilmu pengetahuan. Bagaimana kita ingin mengajarkan PR anak-anak, jika ibunya tidak memiliki pendidikan?,” papar Mak Nita.
Dewasa ini, tidak sedikit kaum perempuan yang duduk diposisi penting baik di pemerintahan maupun di instansi swasta.
“Inilah yang selalu terus saya kampanyekan terkait emansipasi wanita tanpa meninggalkan tugas dan kewajiban sebagai ibu rumah tangga,” ucapnya lagi.
Tambahnya, menjadi wanita karir dan sekaligus seorang ibu rumah tangga, memang bukan hal yang mudah. Tetapi pada dasarnya semua harus ada komitmen bersama dengan pasangan agar memiliki saling pengertian tanpa meninggalkan tangung jawab masing-masing.
Kepeduliannya terhadap pandemi Covid-19 di Kota Dumai saat ini, Nita Ariani bersama BEMD tampak menjadi garda terdepan dalam ikut peran serta dalam meringankan beban pemerintah dimasyarakat. Hampir terlihat, organisasi yang didominasi kaum hawa ini seakan-akan tanpa lelah dan bosan terus lakukan kegiatan amal sosial dimasyarakat.
“Selamat Hari Kartini, sosok ibu menginspirasi bagi saya dan kaum perempuan se-Indonesia,” tutup perempuan yang hampir menyelesaikan pendidikan S3 Universitas di Kuala Lumpur, Malaysia.
Penulis: Erwin Komeng
Editor: Edriwan