Jakarta (PantauNews.co.id) - Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, mengakui bahwa kondisi rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) saat ini sangat berat. Mata uang kecintaan kita terus melemah mendekati level psikologis Rp15.000 per USD.
Dalam penutupan perdagangan Senin (16/03/2020), kurs rupiah di pasar spot mengalami panas tinggi sebesar 155 poin atau 1,05% ke posisi Rp14.932 per USD.
"Rupiah mendekati Rp15.000 (per dolar AS) dan kondisi ini sangat berat," ujar Luhut di Jakarta, Senin (16/03/2020). Baca: Aduh, Rupiah Mengalami Panas Tinggi ke Rp14.932
Luhut mengatakan bahwa terus melemahnya nilai tukar rupiah dan pasar saham Indonesia karena pasar keuangan sedang bergejolak.
"Rupiah dan pasar saham kita terjun bukan hanya kita saja tapi semuanya mengalami penurunan cukup besar. Tapi kita masih cukup baik dibandingkan negara lainnya," ujar Luhut.
"Karena saham kita terjun bukan hanya kita tapi semuanya mengalami penurunannya yang cukup besar,tapi kita cukup baik dibandingkan negara lainnya," jelasnya.
Sebagai informasi, rupiah bersama mata uang Asia lainnya babak belur pada penutupan dagang Senin ini. Pelemahan terbesar terjadi pada baht Thailand sebanyak 1,38%, disusul peso Filipina yang anjlok 1,20%, lalu rupiah melemah 1,05%, ringgit Malaysia turun 0,70%, rupee India tergerus 0,53%, dan dolar Singapura tidak berdaya 0,48%.
Sumber: Sindonews.com