Dr. Aidil Haris |
Pekanbaru (PantauNews.co.id) - Gubernur Riau Syamsuar sempat curhat dalam rapat koordinasi gubernur dengan bupati dan walikota se-Riau, Rabu (11/12/2019) kemarin. Syamsuar kecewa seluruh bupati dan walikota se-Riau tidak hadir dalam rapat tersebut, kecuali Bupati Siak, Alfedri.
"Harapan saya harusnya rapat-rapat seperti ini (rakor) bupati/walikota bisa hadirlah," ungkap Gubri Syamsuar, Rabu (11/12/2019) usia rakor.
Bahkan, Syamsuar pun mengatasnamakan kesejahteraan masyarakat untuk mengajak bupati mau hadir rapat dengan dirinya.
"Kalau kita (kepala daerah) sinergi, maka sejahteralah masyarakat. Jadi harapan saya ke depan kalau ada rapat-rapat seperti ini bupati/walikota bisa hadir," harapnya lagi.
Nah, menanggapi peristiwa tersebut, pengamat komunikasi politik Universitas Muhammadiyah Riau (UMRI), DR Aidil Haris mengatakan, ketidakhadiran para bupati dan walikota dalam rapat kordinasi dengan gubernur menunjukkan komunikasi dan kordinasi gubernur tak bagus.
"Kalau komunikasi politik dan koordinasi gubernur dengan bupati bagus, tentunya para bupati dan walikota akan hadir. Kalau pun ada yang absen, paling satu atau dua orang bupati saja. Bukan malah sebaliknya, cuma satu bupati yang hadir," kata doktor ilmu komunikasi ini.
Masih menurut Aidil lagi, ketidakhadiran para bupati dan walikota di rakor bisa juga disebabkan 'jawaban' dari ketidakpedulian bupati dengan gubernur.
"Dalam sosial masyarakat, kadang orang akan memperlakukan kita sebagaimana kita memperlakukan orang lain. Nah, kalau gubernur tak peduli dengan bupati, bisa jadi juga bupati pun tak peduli dengan undangan gubernur," kata alumni doktoral Universitas Islam Negeri Sumatera Utara (UINSU) ini.
Sumber: Cakaplah.com