Rohil (PantauNews.co.id) - Pasca adanya demontrasi di SMAN 1 Panipahanm Kecamatan Pasir Limau Kapas, Rokan Hilir, Riau, proses belajar mengajar tidak berjalan dengan baik. Karena sudah berlangsung beberapa hasil pasca demontrasi siswa, akhirnya para guru dikabarkan mengirimkan surat kepada Dinas Pendidikan Riau.
Seperti diketahui, unjuk rasa siswa itu terjadi Senin (23/09/2019) lalu, mereka menuntut kepala sekolah mereka mundur karena sudah menyebabkan suasana sekolah tidak nyaman karena diduga berpoligami dengan guru pada sekolah yang sama.
Sementara surat pengaduan para guru tersebut dibuat tanggal 1 Oktober 2019.
Namun hingga kini, Dinas Pendidikan Riau sebagai otoritas dalam pendidikan SMA di Riau belum memberi jawaban dan belum memberikan tindakan dalam masalah yang menimpa SMAN 1 Panipahan ini.
Para guru berharap, Dinas Pendidikan Riau segera mencarikan jalan keluar supaya proses belajar mengajar di SMA kebanggaan Kecamatan Pasir Limau Kapas ini bisa berjalan dengan baik, dan mampu meraih prestasi seperti selama ini.
''Kami juga berharap masalah ini cepat diselesaikan supaya sekolah ini bisa normal kembali,'' ucap Rahmadani pelajar akhir di sekolah kebanggan masyarakat Panipahan ini.
Seperti diberitakan GoRiau sebelumnya, unjuk rasa ratusan siswa itu terjadi Senin (23/09/2019). Mereka membuat gempar masyarakat Kota Panipahan serta Upika Kecamatan Pasir Limau Kapas karena baru pertama terjadi di kalangan pelajar. ''Kemaren Pengawas Bu Suanti sudah turun, rapat, tapi siswa tetap minta Pak Plt Kasek dimutasi,'' ucap sumber GoRiau.
Kepala UPT Dinas Pendidikan Riau di Rohil, Husni saat dimintai komentarnya menyebutkan persoalan ini sudah ditangani dinas atau atasan Meirujen sebagai kepala sekolah. ''Pengawas sudah meninjau sekolah, saya menghimbau siswa tenang sebab masih berproses,'' ajak Husni meminta siswa tetap belajar dengan baik. (grc)