Dumai, ClickNews.id – Aksi mogok Kegiatan Belajar dan Mengajar yang untuk kedua kalinya terjadi kembali di Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 15 Dumai. Kepala SMPN 15 Dumai, Elly Sukeralawati Simanggunsong (ESS) dimosi tidak percaya oleh hampir seluruh para Guru, Tata Usaha (TU) beserta Wali Murid yang diwaliki Komite Sekolah dengan melakukan aksi tidak akan mengajar.
Apabila ESS masih menjabat sebagai Kepala SMPN 15 Dumai yang diduga berawal dengan kearoganan ini untuk dicopot atau dipindahkan oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Dumai , pada Selasa pagi (09/10/2019) sekitar pukul 08.00 WIB.
Awalnya, aksi yang pertama pernah terjadi pada Senin (12/08/2019) lalu, adanya mosi tidak percaya kepada ESS dengan melayangkan surat kepada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Dumai yang ditembuskan ke Walikota Dumai, Ketua DPRD Dumai, Ketua DPH LAMR Dumai pada (23/07/2019) dengan pembubuhan tanda tangan sejumlah Guru,TU, Wali Murid dan masyarakat sekitar.
Aksi yang menuntut agar ESS dicopot jabatannya sebagai Kepala SMPN 15 Dumai atau dipindahkan ini terjadi awalnya pada (12/08/2019) lalu. Pihak Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Dumai sempat menghadiri oleh Kepala Bidang Pendidikan SMP Sarwono untuk melakukan mediasi terkait persoalan antara Kepala SMPN 15 Dumai dan beberapa guru dan staf TU.
Informasi yang berhasi dirangkum Pantau News Grup, persoalan yang memiliki rentetan yang cukup rumit dari mulai hubungan yang kurang baik antara Kepala SMPN 15 Dumai dengan bawahannya, juga adanya komunikasi yang memburuk juga dengan sejumlah Wali Murid dan serta masyarakat sekitar.
ESS yang sempat menghilang ketika terjadi aksi mogok ini, saat dikonfirmasi Selasa (09/10/2019) sekitar pukul 11.00 WIB, sedang menuju ke sekolah. “Saya sedang menuju ke sekolah bareng sama pihak Disdikbud Kota Dumai,” ungkap ESS menjelaskan via seluler.
Rombongan Disdikbud Kota Dumai yang telah ditunggu kedatangan ke SMPN 15 Dumai ini, diwakili oleh Dedi selaku Sekretaris beserta Pengawas Sekolah Syarifuddin, terlihat sudah hadir dua Anggota DPRD Kota Dumai, Johannes MP Tetelepta dan Roni Ganda Bakara.
Juga terlihat Kapolsek Dumai Barat, Bhabinkamtibmas Bukit Timah, Komite Sekolah, Wali Murid, Ketua PK KNPI Dumai Selatan beserta jajaran dan masyarakat sekitar juga ikut menyaksikan proses mediasi tersebut.
Dedi mengatakan bahwa proses tuntutan yang dilakukan agar ESS dicopot jabatannya sebagai Kepala SMPN 15 Dumai memiliki proses dan prosedur sesuai dengan UU yang berlaku.
“Nanti persoalan ini akan kita proses bersama Kepala Dinas untuk dilaporkan kepada Sekda dan Walikota. Dan proses pergantian memiliki aturan yang berlaku,” ungkap Dedi dihadapan peserta aksi.
Roni Ganda Bakara meminta agar Disdikbud Kota Dumai cepat menanggapi persoalan dan jangan dianggap sepele. “Kasihan anak anak kita yang menjadi korban. Sebagai Wakil Rakyat, kami akan memantau dan mengawasi persoalan ini hingga tuntas. Jangan sampai persoalan ini berimbas kepada mental anak anak kita dengan kejadian ini,” pinta Anggota DPRD Kota Dumai yang berasal dari Demokrat.
Roni Ganda Bakara yang didampingi koleganya, Johannes MP Tetelepta yang biasa akrab disapa Achi ini juga meminta segera proses dan Roni menganggap ini sudah masuk dalam kategori emergensi. Achi menambahkan agar persoalan ini menjadi pelajaran kepada kita semua, khususnya kepada Disdikbud dalam menangani persoalan yang notabene adalah dibawah wewenang naungannya.
“Jangan sempat anak anak kita terlalu lama diliburkan, sehingga banyak mata pelajaran yang ketinggalan. Belum lagi baru baru ini persoalan kabut asap, anak anak juga telah lama diliburkan. Saya mewakili sebagai Wakil Rakyat akan terus memantau dan mengawasi persoalan ini dan segera akan kita bahas di DPRD,” tegas Achi.
Sekretaris Komite SMPN 15 Dumai, Arlen Sitindaon yang merangkap sebagai mediator di aksi tersebut juga angkat bicara agar ESS terhitung mulai besok (10/10) sudah tidak berada di SMPN 15 Dumai.
“Untuk meredam persoalan ini, Saya mewakili aspirasi yang telah kita sepakati bersama, meminta ibu Elly terhitung besok, sudah tidak berada di SMPN 15 Dumai lagi,” ujar Arlen yang sontak tepuk tangan gemurai oleh sejumlah guru dan wali murid.
Dedi meminta waktu kepada seluruh guru dan wali murid dihadapan peserta mediasi yang hadir untuk membicarakan lebih lanjut dan segera mendapat jawaban.
“Maksimal minggu depan hal ini sudah mendapat jawaban, tetapi saya akan usahakan lebih cepat agar ini cepat diproses,” tandas Dedi.
Penulis : Edriwan