Limapuluh Kota (PantauNews.co.id) – Polisi menembak mati seorang pria yang diduga kuat sebagai pengedar narkoba jenis sabu di jalan Sumbar-Riau, tepatnya depan Mapolres Limapuluh Kota di kawasan Ketinggian, Sarilamak, Sabtu (07/09/2019).
Kapolres Limapuluh Kota, AKBP Haris Hadis mengatakan anggotanya terpaksa melepaskan tembakan ke mobil tersangka yang diketahui berinisial YD (35), karena pria itu mengancam keselamatan petugas.
“Tersangka memakai senjata api dan berupaya melawan petugas saat akan disergap. Jadi petugas terpaksa melepaskan tembakan ke arah mobil tersangka,” ujarnya, saat memberi keterangan ke wartawan di Mapolres setempat.
Menurutnya, upaya pengejaran pengedar narkoba asal Riau tersebut bermula adanya kecurigaan aparat Polsek Pangkalan, ketika menggelar razia rutin di ruas jalan lintas Sumbar-Riau. Tersangka YD yang mengendarai mobil Honda Jazz warna putih bernomor polisi BM 1516 SF, terpantau melaju dari arah Pekanbaru menuju Limapuluh Kota.
Di dalam mobil tersebut, YD diketahui membawa seorang wanita berinisial WH (27), yang diduga merupakan teman wanitanya. Sesampai di lokasi razia, polisi yang hendak melakukan pemeriksaan memberi isyarat agar YD memperlambat dan menghentikan laju kendaraannya.
Tapi bukannya berhenti, YD malah langsung tancap gas dan sempat hampir menabrak mobil lain. Merasa curiga, aparat bergerak melakukan pengejaran. “Pelaku sempat mengeluarkan senjata api jenis pistol laras pendek, lalu mengancam pengendara lain agar menepi,” tambahnya, yang juga didampingi Kasat Narkoba Iptu Hendri Has dan Kasat Reskrim, AKP Anton Luther.
Aparat Polsek Pangkalan sempat meminta bantuan ke Polres Limapuluh Kota supaya melakukan pengepungan. Di sekitar Mapolres di kawasan Ketinggian, Nagari Sarilamak, puluhan polisi memblokade jalan raya.
“Tersangka yang melaju dengan kecepatan tinggi awalnya tidak menggubris imbauan dan peringatan. Ia tetap berupaya menerobos blokade, hingga terpaksa dilumpuhkan. YD tewas di TKP, sedangkan teman wanitanya berinisial WH ini terkena peluru di tangan sebelah kanan,” tambah Kasat Narkoba.
Polisi menyebutkan, YD tewas di lokasi setelah sempat tertembak pada dua bagian tubuhnya. Setelah pengepungan, polisi kemudian menggeledah mobil pelaku. Dari kabin mobil ditemukan sekitar 0,4 kilogram narkoba jenis sabu-sabu yang sudah dibungkus plastik, 1 timbangan digital dan sepucuk senjata api laras pendek. Jasad YD yang diduga sebagai bandar narkoba sudah dibawa ke RS Bhayangkara di Kota Padang untuk proses otopsi. “Proses penyelidikan selanjutnya, kita tunggu perkembangan,” kata Iptu Hendri Haz.
Sementara WH yang diketahui berstatus ibu beranak dua, dilarikan ke RSUD dr. Adnaan WD Payakumbuh. Dan langsung diberikan penanganan medis. Pengakuan WH kepada polisi sebelum bertolak ke Sumatera Barat, ia bersama YD sempat menggunakan sabu bersama beberapa rekannya di sebuah hotel di Pekanbaru.
Sumber : HarianSinggalang.co.id