Dompu (PantauNews.co.id) - Keindahan alam bawah laut harusnya bisa dijaga dengan tidak merusaknya. Selain menjadi habitat makhluk laut, hal ini juga menjadi aset lingkungan dan alam.
Seperti di laut Calabai yang ada di Kabupaten Dompu, Nusa Tenggara Barat (NTB). Kondisi Dasar laut disana sangat memprihatinkan, hal itu dikarenakan ulah para nelayan yang menggunakan bom untuk menangkap ikan.
Namun potret itu hanya dapat ditemui pada 11 tahun yang lalu. Kini kondisinya telah berubah menjadi taman laut yang mempesona lewat gerakan transplantasi karang. Gerakan ini diinisiasi oleh sekelompok pemuda yang menamakan diri Komunitas Pecinta Penyu dan Karang atau di singkat KOMPPAK.
Sejak tahun 2008 KOMPPAK dijadikan sebagai wadah bagi pemuda yang peduli laut dengan fokus gerakannya adalah mengawasi para nelayan untuk tidak lagi menangkap ikan dengan bom ikan.
"Awalnya saya prihatin dengan keadaan terumbu karang di Calabai yang hancur akibat ulah manusia yang mengambil ikan dengan mengunakan bom dan potasium sehingga saya berinisiatif untuk melakukan kegiatan transplantasi karang," ungkap Ketua LSM KOMMPAK, Cristian pada wartawan baru-baru ini.
Cristian mengatakan, pembentukan komunitas ini menjadi sebuah tempat untuk para pecinta alam yang ingin mewujudkan bawah laut dengan gerakan nyata.
"Sambil berjalan kegiatan, saya membentuk komunitas pecinta penyu dan karang (KOMPPAK) pada tahun 2008 sebagai wadah bagi pemuda yang peduli laut dan sejak itu kegiatan transplantasi karang berjalan," imbuhnya.
Berkat gerakan mereka, terumbu karang di laut Calabai kini berubah menjadi indah dan layak untuk dipromosikan menjadi obyek wisata bahari.
"Harapan kami saat ini ada dukungan dari pemerintah dan kedepannya taman laut calabai dapat tetap terjaga dan menjadi sumber pendapatan bagi masyarakat sekitar," harap Cristian.
Sumber : Detik.com