Pekanbaru (PantauNews.co.id) - Terhitung Januari sampai September 2019, sebanyak 28.696 masyarakat Riau terpapar penyakit Inspeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) akibat kabut asap kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) Riau.
Kepala Dinas Kesehatan (Diskes) Provinsi Riau, Mimi Yuliani Nazir mengatakan, dari 12 kabupaten/kota di Riau, Pekanbaru terbanyak kasus ISPA mencapai 7.377.
"Pekanbaru masyarakat yang terkena ISPA sebanyak 7.377 kasus. Kemudian disusul Siak 4.616 kasus, dan Kampar 4.152 kasus," katanya.
Selanjutnya Pelalawan sebanyak 2.244, Rohul 2.464, Rohil 670 kasus, Dumai 3.932, Bengkalis 421, Kepulauan Meranti, 610, Inhul 404 serta di Inhil 1.806 kasus.
Lebih lanjut Mimi menyampaikan, jika dihitung dari Junuari sampai Agustus penderita ISPA pada bulan Januari di Riau mencapai 42.645 orang, Februari 39.720 orang, Maret 40.968 orang, April 38.372 orang, Mei 28.429, Juni 30.312 orang, Juli 27.563 orang, Agustus 29.346 orang dan September 4.306 orang.
"Kami sudah membuat surat edaran ke kabupaten kota. Meminta kepada Diskes dan pelayanan kesehatan seperti puskesmas agar melakukan antisipasi terjadinya penanggulangan krisis akibat dampak asap," ujarnya.
Tak hanya itu, Mimi juga mengimbau kepada masyarakat untuk mengurangi aktifitas di luar rumah jika ISPU sudah pada level tidak sehat atau berbahaya.
"Kalau terpaksa melakukan kegiatan di luar rumah, sebaiknya menggunakan masker. Kemudian untuk menjaga kesehatan masyarakat hendaknya banyak minum air putih. Lalu menutup penampungan air minum dan makanan untuk menghindari paparan debu agar tidak masuk ke dalam makanan, serta makan makanan bergizi, tidak merokok dan istirahat secukupnya," tukasnya.
Sumber : Cakaplah.com