PantauNews - Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia (BI) Mirza Adityaswara menyatakan fundamental ekonomi Indonesia masih kuat dan tekanan yang terjadi belakangan ini bersifat sementara. Hal itu disampaikan Mirza di hadapan investor dan analis di Tokyo, Senin (20/8) waktu setempat.
Hadir dalam pertemuan tersebut Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan (Kemkeu) Suahasil Nazara dan Ekonom Denni Puspa Purbasari dari Kantor Staf Presiden RI.
"Kami mengundang investor maupun analis dalam rangka memberikan gambaran ekonomi Indonesia. Kondisi perekonomian Indonesia terus tumbuh, " kata Mirza
Dia mengatakan, langkah Bank Indonesia menaikkan suku bunga acuan atau BI 7-Day Reverse Repo Rate upaya untuk mempertahankan daya tarik pasar keuangan domestik dan mengendalikan defisit transaksi berjalan dalam batas yang aman
"Bank Indonesia menghargai dan mendukung keseriusan dan Langkah-langkah konkrit Pemerintah untuk menurunkan defisit transaksi berjalan dengan mendorong ekspor dan menurunkan impor, termasuk penundaan proyek-proyek Pemerintah yang memiliki kandungan impor tinggi, " paparnya.
Menurut Mirza, Bank Indonesia dan pemerintah terus berkoordinasi untuk mengambil berbagai kebijakan dalam koridor kewenangan masing-masing untuk meredam gejolak ini. Dalam pertemuan itu, investor dan analis memiliki keyakinan yang sama bahwa Indonesia memiliki fundamental ekonomi yang baik, dan akan mampu menghadapi gejolak di pasar keuangan.
Mirza juga mengundang Investor di Jepang untuk lebih dekat dengan Indonesia, karena Indonesia memiliki banyak instrument bagi investor untuk berinvestasi di Indonesia dengan fundamental ekonomi yang solid, keuntungan yang lebih baik dan risiko yang terkendali.